BabeBanten - Aksi mogok sekolah siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten viral di medsos. Apa penyebab dan kronologi lengkapnya?
Aksi tidak masuk sekolah sebanyak 630 siswa SMA 1 Cimarga ini diduga berawal dari adanya dugaan kekerasan fisik yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada salah satu siswanya yang ketahuan sedang merokok di sekolah.
Penyebab dan Kronologi Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah
Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, mencuat ke publik setelah seorang siswa berinisial ILP (17) diduga mendapatkan kekerasan fisik saat kegiatan Jumat Bersih di lingkungan sekolah.
Menurut pengakuan Dini, kejadian bermula saat ia melihat asap rokok dari tangan ILP dari jarak sekitar 20–30 meter. Ia kemudian memanggil siswa tersebut dengan suara keras, namun ILP justru berlari menjauh.
Setelah berhasil menghentikannya, Dini mengaku kecewa karena ILP tidak mengakui bahwa ia merokok. Dalam kondisi emosi, Dini sempat menegur dengan keras dan menepuk bagian punggung siswa itu, namun membantah adanya tindakan penendangan atau pemukulan keras.
“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras. Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun,” jelas Dini dikutip Kompas (14/10).
Peristiwa ini memicu reaksi dari orangtua korban, Tri Indah Alesti, yang tidak menerima perlakuan tersebut terhadap anaknya dan melaporkan Dini Fitria ke pihak kepolisian pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Laporan itu dikonfirmasi oleh Kanit PPA Satreskrim Polres Lebak, Ipda Limbong, dan saat ini kasusnya tengah dalam tahap penyelidikan.
Tidak berhenti di sana, kasus ini juga memicu aksi solidaritas besar-besaran dari siswa SMAN 1 Cimarga. Pada Senin, 13 Oktober 2025, tercatat sebanyak 630 siswa dari 19 kelas mogok sekolah sebagai bentuk protes atas tindakan yang dilakukan kepala sekolah.
Aksi mogok ini disertai dengan pemasangan spanduk yang berisi tuntutan agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya. Di tengah memanasnya situasi, Dini Fitria tetap berusaha menjaga kegiatan belajar tetap berjalan dan berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah serta Komite Sekolah.
Meski demikian, ia menduga bahwa aksi siswa ini tidak sepenuhnya murni dan menyebut adanya kemungkinan pihak luar yang memengaruhi.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan Buntut Aksi Mogok Sekolah
Untuk meredam gejolak di lingkungan sekolah, Pemerintah Provinsi Banten mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan Dini Fitria dari jabatannya. Sekda Provinsi Banten, Deden Apriandhi, menyatakan bahwa langkah ini diambil agar suasana di sekolah kembali kondusif, dan proses pemeriksaan dapat berjalan objektif.
"Supaya nanti clear, karena dari murid-murid sekolah SMA 1 Cimarga itu kan akhirnya jadi pada gak masuk sekolah karena kejadian itu," terang Deden Apriandhi.
Ia juga menegaskan bahwa jika terbukti ada unsur kekerasan dalam insiden tersebut, maka sanksi hukum dan kedisiplinan akan diberikan kepada pihak terkait.
"Kalau memang kejadiannya seperti yang disampaikan oleh beberapa media bahwa terjadi tindak kekerasan dan sebagainya, ya sudah pasti tindakan hukum, kedisiplinan menunggu oknum-oknum tersebut," tegas Deden lagi.
Berita ini telah tayang di tirto.id, dengan judul: Viral Siswa SMA 1 Cimarga Mogok Sekolah, Ini Kronologinya