CILEGON, BabeBanten - Para pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di bahu jalan dan bantaran kali di kawasan Pasar Kranggot. Mereka yang berjualan mayoritas pedagang pakaian.
Diketahui, Pemerintah Kota Cilegon beberapa waktu yang lalu melakukan merelokasi para pedagang kali lima yang berjualan sepanjang akses keluar dan masuk Pasar Kranggot ke hanggar yang telah disiapkan.
Lokasi yang terlalu kecil dan tidak memadai sebagai untuk tempat berjualan menjadi alasan para pedagang enggan pindah.
"Tidak memadai kalau kita dagang di sana, karena kita kan dagang pakaian sedangkan itu kotaknya kecil-kecil. Kalau pedagang cabai sih bisa masuk, tapi kalau pakaian enggak bisa," ungkap Erni, salah seorang pedagang pakaian ditemui di lokasi, Selasa (23/9/2025).
Para pedagang yang kembali berjualan di tempat yang dilarang ini mengaku sudah mengusulkan terkait lokasi yang dinilai tidak layak tersebut.
"Kami sudah ke sana ternyata sampah dipindahkan ke situ juga . Kami sudah mau jualan di situ, tapi malam kami lihat sampah sudah berjejeran. Masa kami mau jualan dekat sampah. Enggak masuk akal," ujarnya.
Erni bersama pedagang lainnya juga sudah meminta agar hanggar tersebut dirapihkan terlebih dahulu supaya mereka bisa masuk.
"Kami sudah meminta di hanggar, cuma dibongkar, dirapihkan dulu supaya kami bisa masuk. Tapi ini masih tetap aja. Bagi kami, kalau hanggar itu dibereskan insya Allah kami enggak ngeyel. Sediakan tempat yang layak," jelasnya.
"Sekarang kami seperti ini kayak pencuri. Kalau mereka (petugas) datang kami lari, sudah berapa kali kami ketangkap. Tapi karena kami butuh makan, buat anak sekolah otomatis kami seperti ini," ucapnya. (Arie/red)