Nelayan Tolak PT Nusantara Inti Sejahtera Sedot Pasir Laut di Perairan Puloampel Serang

Ketua HNSI Ranting Kecamatan Puloampel, Salimudin.(Foto: Istimewa)

SERANG - Adanya rencana kegiatan eksplorasi komoditas Pasir Laut di Perairan Banten Utara mendapat penolakan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indoensia (HNSI) Ranting Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kegiatan eksplorasi pasir laut akan dilakukan oleh PT Nusantara Inti Sejahtera yang rencananya akan mengeksplorasi lahan hampir 1000 hektar atau 963 hektar di kawasan perairan Kecamatan Puloampel.

Meski diketahui sudah mendapatkan persetujuan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, namun saat ini masih melakukan studi AMDAL.

Ketua HNSI Ranting Kecamatan Puloampel, Salimudin mengungkapkan kegiatan tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada penghasilan nelayan karena adanya perubahan struktur dasar laut yang menjadi ekosistem ikan tempat nelayan mencari ikan.

"Adanya penyedotan pasir di laut Puloampel pasti akan berdampak pada perubahan dasar permukaan laut. Kawasan yang selama ini jadi rumpon ikan, rusak dan ikan kabur. Tentunya akan berdampak pada hasil tangkapan rekan-rekan nelayan," ujarnya Rabu (21/5/2025).

Salimudin menjelaskan, di Kecamatan Puloampel terdapat 5 Rukun HNSI atau Pangkalan Nelayan yang biasa mencarinya nafkah di laut yang akan dilakukan eksplorasi pasir laut, yaitu Pangkalan Desa Salira, Pangkalan Pulo Panjang, Pangkalan Cikubang, Pangkalan Pengoreng dan Pangkalan Bahari Mangunreja.

"Ada 5 Pangkalan di Kecamatan Puloampel ini yang sudah mengadu ke kita selaku Ketua Ranting Puloampel. Bahkan titik spot di Salira ini ada nelayan dari Cilegon dan Bojonegara yang sampai mencari Ikan di tempat kami. Artinya di titik yang akan di garap untuk penyedotan pasir laut merupakan titik rumpon ikan sumber penghasilan nelayan," ungkapnya. 

"Sejauh ini kami hanya komunikasi dengan pihak konsultan, sementara dari pihak perusahaan yang seharusnya memberikan penjelasan dan kompensasi akan potensi besarnya kerugian nelayan belum bertemu dengan kami. Untuk itu, kami nelayan Puloampel menolak penyedotan pasir di wilayah kami karena akan merugikan kepada pihak kami. Tolong ini dijadikan perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Serang dan Provinsi Banten," harapnya.

Selain berharap pihak perusahaan PT Nusantara Inti Sejahtera agar duduk bersama dengan nelayan di 5 Pangkalan yang berada di Kecamatan Puloampel, untuk memberikan penjelasan terkait dampak apa saja yang akan ditimbulkan dari penyedotan pasir laut tersebut. 

"Jelas kami tolak, mereka saja belum ada niat baik menemui kami. Kami minta dari PT Nusantara Inti Sejahtera temui kami. Kami akan sampaikan aspirasi kami. Dan perlu dicatat oleh mereka, jangan mau dimanfaatkan oleh oknum yang mengatasnamakan nelayan. Karena kami lah yang asli berprofesi nelayan dan menggantungkan nafkah dari tangkapan di laut," tegas Salimudin. 

Terkait adanya penolakan ini, pihak PT Nusantara Inti Sejahtera belum dapat dikonfirmasi. (Arie/BB)