LEBAK, BabeBanten - Hari Ulang Tahun (HUT) ke - 197 Lebak, diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa di depan pintu gerbang Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (2/12/2025).
Dalam aksinya, mahasiswa menilai Pemerintah Kabupaten Lebak, gagal mengatasi berbagai masalah ekonomi, pendididikan, kesehatan, infrastruktur hingga sosial.
"Kami berikan rapor merah dan hitam kepada Pemkab Lebak di bawah kepemimpinan Hasbi Jayabaya,vkarena tidak becus menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi rakyat," kata salah seorang mahasiswa dari atas mobil komando.
Menurut mahasiswa, gagalnya Pemkab Lebak menjalankan kewajibannya terlihat dari tak kunjung dibangunnya hunian tetap (Huntap) bagi ratusan keluarga korban bencana pada awal tahun 2020.
"Yang diberikan kepada masyarakat di Lebakgedong sana hanya janji-janji busuk dan harapan palsu. Kenyataannya sampai detik ini Huntap itu tidak dibangun," ucapnya.
Mahasiswa menyebut, saat ini masih banyak desa yang tertinggal, masyarakat pedesaan masih menghadapi jalan tak memadai, akses kesehatan yang sulit, dan kemiskinan ekstrem.
"Bahkan 136 desa tertinggal yang hidup dalam kondisi rentan. Ini bukan kesalahan rakyat, ini bukti gagalnya kebijakan dan pengawasan DPRD," tegasnya.
Untuk sektor pendidikan, mahasiswa menilai Kabupaten Lebak dalam keadaan krisis. Berdasarkan data mahasiswa, angka putus sekolah melonjak dari 22 persen menjadi 33 persen anak.
"Hari jadi Lebak harus jadi momentum evaluasi, bukan pesta yang menutupi kenyataan,"teriak mahasiswa. (Red/BB)