Menderita Stunting, Bayi Kembar di Labuan Pandeglang Butuh Bantuan

Kondisi bayi kembar bernama Nopal dan Ripal asal Labuan, Kabupaten Pandeglang, yang menderita stunting. 

 

PANDEGLANG - Seorang anak bayi kembar bernama Muhamad Nopal (1,5) putra dari pasangan Riyandi (29) dan Neng Era (24), warga Kampung Laba Rt 002 Rw 008, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menderita stunting. 

Berat badan Nopal saat ini hanya 7 kilogram. Sementara saudara kembarnya bernama Ripal, memiliki berat badan 9,5 kilogram.

Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Neng Era, Ibu kandung Nopal menjelaskan, saat lahir di rumah sakit Labuan Pandeglang, Nopal dan Ripal kondisinya normal dengan berat 2,1 kilogram

Hanya saja, untuk perkembangannya hingga usianya 1,5 tahun, Nopal tidak sesuai dengan layaknya bayi pada umumnya. 

"Waktu lahir normal, beratnya 2,1 kilo. Saya juga enggak bingung kenapa anak saya seperti itu kondisinya, padahal saudara kembarnya tumbuh dengam normal," ungkap Neng Era. 

Riyandi ayah Nopal menambahkan, sebelum divonis menderita stunting, anaknya sempat terkena flek paru-paru.

"Sebelum kena stunting, anak saya dinyatakan sakit paru-paru karena sering batuk-batuk tadinya, saya enggak nyangka kalau ternyata kemudian hari anak saya Nopal divonis menderita stunting,"katanya.

Sejauh ini, Riyandi mengatakan, pihak desa setempat dan kader sudah mengetahui perihal kondisi anaknya yang menderita stunting. 

"Sudah tahu, tapi hingga kini kami belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah, ada juga dari PLTU waktu itu bantuannya susu kental manis dan camilan anak sebanyak 1 kali, sama dari kader juga sempat ngasih bantuan susu, beras, gula, mie instan dan minyak goreng sebanyak 2 kali bantuan," tuturnya. 

Kata Riyandi, selama menderita stunting anaknya sudah dibawa berobat ke Puskesmas Labuan dan Klinik Al Furqon Labuan.

"Sudah dibawa berobat kemana-mana tapi kondisinya masih seperti itu tidak ada perubahan yang berarti," jelasnya. 

Riyandi dan istrinya Neng Era berharap, kepada pihak pemerintah agar perduli dengan kondisi anaknya yang menderita stunting.

"Harapannya, saya ingin anak saya yang terlahir normal bisa tumbuh berkembang seperti anak-anak lainnya, dan diperhatikan oleh pemerintah, juga pihak lainnya yang berhubungan dengan kesehatan," pungkasnya.(Red)