LEBAK, BabeBanten - Penetapan Penjabat (Pj) Rektor Universitas Setia Budhi (USB) Rangkasbitung periode 2025–2027 diwarnai gelombang aspirasi dari mahasiswa dan alumni, menyusul dugaan bahwa proses seleksi calon pimpinan kampus tidak berjalan ideal dan berpotensi menimbulkan konflik internal berkepanjangan.
Surat aspirasi disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Aliansi Mahasiswa Tingkat Akhir, dan Ikatan Alumni Pendidikan Jasmani USB kepada Yayasan Setia Budhi.
Inti keberatan mereka terfokus pada proses seleksi dan kualifikasi calon yang dinilai belum memenuhi ekspektasi dan kriteria akademik serta moral kepemimpinan kampus.
Dalam keterangannya, Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FISIP USB Rangkasbitung, Ari Supriadi, mengaku prihatin terhadap situasi yang terjadi.
Ia menilai bahwa Yayasan Setia Budhi harus segera mengambil langkah kebijakan yang bijak dan menyeluruh guna meredam potensi gejolak yang lebih luas di internal kampus.
"Kami melihat adanya kekhawatiran mendalam di kalangan sivitas akademika. Proses pemilihan dua calon Pj Rektor sebelumnya, menurut pandangan banyak pihak, belum sepenuhnya transparan dan belum mencerminkan standar kualifikasi kepemimpinan yang ideal,”jelasnya, Kamis (7/8/2025).
Dugaan Proses Belum Final, Klarifikasi Alumni Soal Viral Ucapan Selamat
Ari juga merespons viralnya ucapan selamat di media sosial terhadap salah satu nama yang disebut-sebut telah ditetapkan sebagai Pj Rektor. Menurutnya, klaim tersebut belum valid secara administratif.
“Berdasarkan klarifikasi kami ke pihak rektorat, hingga saat ini belum ada SK resmi dari Yayasan. Yang terjadi adalah surat permohonan penetapan memang sudah diajukan, namun prosesnya masih berjalan. Jadi secara hukum administrasi, belum ada penetapan definitif,” ungkapnya.
Ari menilai penyebaran informasi yang belum final ini dapat memicu kesimpangsiuran dan berpotensi menciptakan ketegangan baru di lingkungan akademik.
"Kami tidak ingin suasana kampus semakin gaduh hanya karena misinformasi. Kita perlu mengedepankan sumber resmi sebagai acuan,” tegasnya.
Alumni Desak Penjaringan Ulang Pj Rektor dengan Prosedur Ketat
Dalam kesempatan itu, IKA FISIP USB juga mendorong agar Yayasan Setia Budhi mempertimbangkan penjaringan ulang calon Pj. Rektor dengan mengedepankan asas transparansi, objektivitas, dan profesionalitas. Menurut mereka, ada tiga syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh calon Pj. Rektor:
1. Integritas dan Kepemimpinan Moral: Calon harus memiliki rekam jejak etika dan moral yang tak diragukan.
2. Pengalaman Akademik dan Manajerial: Track record di bidang pengelolaan institusi pendidikan tinggi menjadi syarat utama.
3. Visi Progresif: Harus memiliki visi kuat untuk membawa USB menuju kampus unggul dan berdaya saing tinggi.
Ari menegaskan bahwa penetapan Pj. Rektor bukan sekadar urusan administratif, tetapi menyangkut masa depan kualitas akademik dan nama baik kampus di tengah persaingan pendidikan tinggi yang semakin ketat.
“Kami percaya, Yayasan tentu memiliki niat baik untuk kemajuan kampus. Namun, proses yang tidak ideal berisiko mencederai kredibilitas dan marwah institusi. Maka kami mengusulkan dilakukannya langkah-langkah yang merangkul semua pihak,”ujarnya.
Imbauan Alumni: Tetap Tenang, Hindari Provokasi, Jaga Marwah Kampus
Sebagai penutup, IKA FISIP USB mengimbau seluruh komponen kampus, baik dosen, mahasiswa, staf, maupun alumni, untuk menjaga stabilitas lingkungan akademik dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan.
“Apapun keputusan akhir dari Yayasan nanti, kami berharap ada proses dialog terbuka dan akuntabel. Mari kita jaga USB Rangkasbitung agar tetap kondusif, maju, dan dipimpin oleh figur yang benar-benar layak secara akademik maupun etika,” pungkasnya. (red)