Sabtu, 27 September 2025

Disnakertrans Serang Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Menjahit, Otomotif, dan Barist

Pelatihan menjahit yang dilaksanakan Disnakertrans Kabupaten Serang. (Foto: Istimewa)

SERANG - Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja dan memperluas peluang pemberdayaan masyarakat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang menggelar berbagai program pelatihan kerja tahun ini. 

Disnakertrans meluncurkan empat program pelatihan yang menyasar berbagai kebutuhan pasar kerja lokal, termasuk menjahit, otomotif, dan barista. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Serang untuk menyiapkan angkatan kerja yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.

image

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Serang, Achmad Afandi menjelaskan bahwa program pelatihan tahun ini didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

"Rencana ada empat pelatihan. Dua di antaranya menjahit, satu otomotif, dan satu lagi barista," ujarnya, Kamis 25 Juli 2025. 

Program yang telah dilaksanakan pada Juli ini meliputi pelatihan menjahit di dua lokasi berbeda, yaitu Kecamatan Ciomas dan Pontang, dengan masing-masing peserta berjumlah 16 orang.

Ia mengatakan, pelatihan menjahit selama 20 hari ini difokuskan pada pengembangan keterampilan dari dasar hingga mahir, meliputi desain, pembuatan pola, pengguntingan, serta penggunaan mesin jahit dan obras. 

Setelah pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Mereka yang dinyatakan lulus akan menerima sertifikat resmi yang bisa digunakan untuk bekerja maupun berwirausaha.

image

Selain pelatihan menjahit, Disnakertrans berencana menggelar pelatihan barista yang direncanakan berlangsung setelah Naker Festival di akhir Agustus 2025. 

Masyarakat yang tertarik dapat mendaftar melalui aplikasi Serang Bahagia, dengan durasi pelatihan sekitar 20 hari dan juga mengikuti uji kompetensi dari BNSP. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat resmi.

Sementara itu, pelatihan otomotif akan diselenggarakan di LPK Karakter Bangsa di daerah Petir, menyesuaikan keinginan dari sejumlah desa yang melalui musrenbang. 

Pelatihan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berkarir di bidang otomotif, baik sebagai pekerja maupun wirausahawan.

Dalam hal pelatihan menjahit, instruktur berasal dari LPK yang memiliki sertifikat sebagai instruktur pelatih. 

“Instruktur satu orang dan asistennya satu orang. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan sekali untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pelatihan,” jelasnya Achmad Afandi. 

Peserta dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing berisi tiga orang, dan diberikan fasilitas mesin jahit serta mesin obras.

Mengenai sertifikat BNSP, lanjutnya, saat ini prosesnya masih berlangsung dan diperkirakan akan keluar dalam dua minggu ke depan. 

"Peserta yang telah mengikuti pelatihan di tahun sebelumnya sudah mulai bekerja di konveksi maupun membentuk kelompok usaha sendiri," imbuhnya. 

Uang saku sebesar Rp100 ribu per hari yang diberikan selama pelatihan diharapkan dapat menjadi stimulan modal usaha bagi peserta.

Achmad Afandi menegaskan bahwa pelatihan menjahit dilakukan dari tahap dasar, dari tidak bisa sama sekali hingga mampu menghasilkan produk seperti blus, gamis, rok, dan kemeja. “Produk jadinya ada yang blus, gamis, rok, terus ada yang kemeja,” pungkasnya. 

Dengan program ini, Disnakertrans Kabupaten Serang berharap mampu meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat ekonomi desa melalui pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung pengembangan industri kreatif dan kerajinan di wilayah tersebut.