Kamis, 4 September 2025

Jangan Dianggap Sepele, Ini Penyakit yang Bisa Terdeteksi Lewat Tahi Lalat

Ilustrasi. (Dok: Halodoc)

BabeBanten - Penyakit yang bisa terdeteksi lewat tahi lalat ternyata bukan sekadar mitos belaka, melainkan fakta medis yang perlu diwaspadai. Tahi lalat umumnya dianggap sebagai tanda alami di kulit.

Sebagian besar tahi lalat tidak berbahaya, namun beberapa di antaranya dapat menjadi tanda awal masalah kesehatan yang serius. Perubahan bentuk, ukuran, atau warna pada tahi lalat bisa menjadi sinyal penting yang tidak boleh diabaikan.

Dengan memahami ciri-ciri tahi lalat berisiko, Anda dapat melakukan deteksi dini dan mencegah penyakit yang lebih berbahaya. Pemeriksaan rutin terhadap tahi lalat—mengikuti aturan ABCDE (Asimetri, Batas, Warna, Diameter, dan Perkembangan) dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal.

Berikut penyakit yang bisa diindikasikan oleh tahi lalat yang tidak biasa atau berubah dilansir dari Times of India, Senin (11/8/2025).

5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Lewat Tahi Lalat

1. Melanoma

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan sering berkembang dari tahi lalat yang mengalami perubahan. Ciri yang perlu diwaspadai meliputi bentuk asimetris, batas tepi tidak rata, warna bervariasi, ukuran lebih besar dari 6 mm, atau mengalami perubahan dalam waktu singkat.

Melanoma dapat menyebar dengan cepat jika tidak terdeteksi sejak dini, sehingga pemeriksaan ke dokter kulit sangat disarankan apabila menemukan tahi lalat yang mencurigakan.

2. Sindrom Nevi Displastik

Sindrom nevi displastik adalah kondisi di mana seseorang memiliki banyak tahi lalat atipikal dengan bentuk dan warna tidak biasa.

Meski tidak selalu kanker, keberadaan tahi lalat ini dapat meningkatkan risiko melanoma di masa depan. Orang dengan kondisi ini biasanya memiliki puluhan hingga ratusan tahi lalat yang harus dipantau secara berkala.

Studi medis telah menegaskan bahwa penderita sindrom ini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit, sehingga deteksi dini menjadi kunci pencegahan.

3. Sindrom Mola Atipikal Familial dan Melanoma

Sindrom mola atipikal familial dan melanoma (FAMMM) adalah kelainan genetik yang menyebabkan seseorang memiliki banyak tahi lalat atipikal sekaligus berisiko tinggi terkena melanoma.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga penderita kanker kulit dan jumlah tahi lalat yang banyak serta tidak biasa, kondisi ini patut diwaspadai.

Pemeriksaan rutin ke dokter kulit sangat disarankan untuk mendeteksi potensi kanker lebih awal.

4. Karsinoma Sel Basal

Karsinoma sel basal (KSB) adalah salah satu jenis kanker kulit yang umum ditemukan, biasanya berbentuk benjolan kecil berwarna seperti mutiara.

Meski cenderung tidak seagresif melanoma, KSB tetap memerlukan pengobatan segera.

Beberapa tahi lalat yang datar atau berpigmen gelap juga dapat menjadi tanda awal kanker ini. Jika ada perubahan pada tahi lalat yang tidak wajar, segera lakukan pemeriksaan medis.

5. Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1)

NF1 adalah kelainan genetik yang sering ditandai dengan bintik datar berwarna cokelat muda, dikenal sebagai “café-au-lait spots.” Memiliki enam atau lebih bintik seperti ini berukuran lebih dari 5 mm pada anak-anak atau lebih dari 15 mm pada orang dewasa dapat menjadi indikasi NF1.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan tumor pada jaringan saraf dan memerlukan penanganan medis untuk mencegah komplikasi serius.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita ini telah tayang di lifestyle.sindonews.com, dengan judul: 5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Lewat Tahi Lalat, Jangan Dianggap Sepele