LEBAK - Ribuan masyarakat baduy luar dan dalam menggelar acara tahunan yang biasa disebut Seba Baduy. Dengan menggunakan pakaian yang khas, masyarakat baduy berjalan kaki menuju pendopo Bupati Lebak, Provinsi Banten.
Seba Baduy adalah tradisi tahunan masyarakat adat Baduy yang telah berlangsung sejak masa Kesultanan Banten. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan kesetiaan masyarakat Baduy kepada pemerintah, serta ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.
Dalam proses ini, warga baduy menyampaikan pesan dari tetua adat untuk menjaga kelestarian alam dan memperkuat nilai - nilai kebersamaan di zaman modern.
"Saya datang dari Kanekes. Ini bukan hanya jalan kaki, tapi perjalanan hati. Seba ini pesan untuk semua: jangan lupa alam, jangan lupa adat," ungkap Sarna , salah seorang peserta Seba dari Baduy Luar.
Antusiasme juga datang dari masyarakat Lebak yang memadati sisi jalan untuk menyambut dan mengabadikan momen langka ini.
Warga tampak antusias memberikan dukungan, bahkan sebagian menyediakan air minum dan makanan ringan bagi para pejalan kaki adat tersebut.
"Saya dari Rangkasbitung. Setiap tahun selalu menunggu momen ini. Ini budaya yang patut dijaga, karena tak semua daerah punya tradisi sedalam ini," ujar Wati, salah seorang warga setempat yang hadir bersama keluarganya.(Red)