MERAK - PT ASDP Indonesia Ferry saat ini tengah melakukan percepatan perbaikan Dermaga VI Pelabuhan Merak yang rusak tertabrak KMP Portlink III beberapa waktu yang lalu.
Untuk memastikan operasional tetap berjalan, ASDP mengoptimalkan proses bongkar muat kendaraan melalui rampa samping kapal menuju car deck. Namun, metode ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan proses normal, sehingga berdampak pada tambahan waktu bongkar muat.
Sebagai langkah antisipasi, ASDP juga telah menyiapkan buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penampungan kendaraan sebelum masuk ke pelabuhan utama. Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan telah mencapai batas maksimal. Dengan strategi ini, ASDP berharap distribusi kendaraan dapat lebih merata, sehingga tidak terjadi kepadatan ekstrem di satu titik.
Untuk mengurai kepadatan, ASDP juga telah menerapkan skema distribusi kendaraan sesuai dengan kebijakan regulator dan diatur dalam Surat Keputusan Bersama. Kendaraan pribadi dan bus tetap melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor serta truk Golongan VB dan VIB dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan. Sementara itu, truk Golongan VII, VIII, dan IX akan diarahkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya Bojonegara.
Selain itu, ASDP juga menawarkan insentif berupa diskon tarif hingga 36% atau tarif satu harga untuk layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni pada periode 24-30 Maret 2025.
"Diskon ini berlaku untuk golongan Pejalan Kaki, IVA, IVB, VA, dan VIA, dengan tujuan mendorong pemerataan arus penyeberangan sehingga dapat menekan potensi terjadinya antrian di tanggal-tanggal puncak mudik," kata Shelvy dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).
Dari sisi layanan, ASDP telah memastikan kesiapan armada untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran. Dengan pola rotasi kapal yang optimal, ASDP memastikan kapasitas daya angkut kapal mampu mengakomodasi lonjakan kendaraan pada periode puncak mudik.(Ardi/BB)